Alam untuk anak cucu kita
Hutan ditebang kering kerontang
Hutan ditebang banjir datang
Hutan ditebang penyakit meradang
Hutan-hutanku hilang anak negeri
bernasib malang
Hutan-hutanku hilang bangsa ini
tenggelam
Kutipan
lagu diatas diciptakan oleh H.MS Kaben, SE. Msi. Yang saat itu sedang menjabat
sebagai menteri kehutanan. Lagu ini mengingatkan kita bahwa apabila hutan itu
dirusak maka bencana pun akan segera datang silih berganti. Kita harus
menyadari bahwa Hutan merupakan penyangga kehidupan, penghasil kayu,penyimpan
cadangan air,sumber pangan,penghasil oksigen, tempat rekreasi, dan tempat hidup
berbagai macam keanekaragaman hayati.
Dahulu
kawasan hutan Indonesia mencapai 162 juta hektar . Lahan hutan terluas itu ada
di Papua (32,36 juta hektar ). Kemudian hutan Kalimantan (28,23 juta hektar),
Sumatera (14,65 juta hektar), Sulawesi (8,87 juta hektar), Maluku dan Maluku
Utara (4,02 juta hektar), Jawa (3,09 juta hektar), Bali dan Nusa Tenggara (2,7
juta hektar). Indonesia juga merupakan pemilik hutan hujan tropis terluas ke-3
di dunia, setelah Brasil dan Kongo.
Kondisi
diatas sayangnya hanyalah gambaran hutan tempo
doeloe, lantas bagaimana dengan kondisi hutan Indonesia yang sekarang? Di Zaman
yang modern ini, dimana arus informasi sangat mudah kita dapatkan. Baik itu
melalui siaran televisi, surat kabar, maupun internet. Banyak sekali berita yang menyiarkan tentang kerusakan
hutan, baik itu berupa kebakaran hutan ataupun karena penebangan pohon liar. Forest
Watch Indonesia pun mencatat kerusakan hutan di Indonesia dari tahun ketahun
terus meningkat, sampai saat ini saja sudah mencapai 2 juta hektar per tahun.
Sebanyak 72% dari hutan asli Indonesia telah musnah. Akibatnya, luas hutan
Indonesia selama 50 tahun terakhir telah berkurang dari 162 juta hektar menjadi
98 juta hektar.
Sudah
barang tentu jika demikian kondisinya, hukum kausalitas sebab-akibatpun
berlaku. Dampaknya sudah dapat kita
rasakan sekarang ini, seperti contoh bencana banjir yang terjadi selama bulan
maret 2013 hingga tulisan ini terbit, sudah tercatat sebanyak 15 bencana banjir
dan tanah longsor melanda tanah air. Dan
masih segar diingatan kita, bencana banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya
pada pertengahan Januari 2013 yang menyebabkan Jakarta dinyatakan dalam keadaan
darurat. Kemudian tidak lupa Kekeringan,rusaknya
keanekaragaman hayati, dan berkurangnya suplai oksigen, Turut berpartisipasi
dengan memberikan sanksinya kepada manusia.
Selagi
masih ada waktu mari kita jaga lingkungan hidup kita. Menanam pohon-pohon yang
meskipun kita tidak dapat merasakan buahnya, namun kita mewariskannya kepada
anak cucu kita.

0 komentar:
Post a Comment