Bahagia itu sederhana
Seorang bapak yang usianya masih tergolong muda mengeluhkan tentang
beratnya pekerjaan yang harus ia lakukan untuk keluarganya. Kemudian
seorang bapak yang usianya jauh lebih tua darinya mengatakan:"Paling
tidak kamu memiliki anak dan istri yang menunggumu di rumah, hasil
pekerjaanmu ada yg menantikan".
Bapak muda tadi lalu diam dan beranjak pergi meninggalkan bapak tua itu.
Dia merasa malu, bukankah pengorbanannya dalam bekerja itu jauh lebih sedikit daripada kebahagiaan yang ia dapatkan. Ia berfikir tentang nasib bapak tua tadi, dia bekerja sepanjang malam, tapi tak ada keluarga yang ia hidupi. Ia bekerja untuk hidupnya sendiri. Ia sudah lama tak memiliki anak, istrinya pun sudah meninggal.
Bahagia itu pekerjaan hati dan hanya hati yang mampu merasakannya.
So, ketika hidup yang kita jalani tak berlimpah harta....kita masih berhak untuk merasakan bahagia.
Bapak muda tadi lalu diam dan beranjak pergi meninggalkan bapak tua itu.
Dia merasa malu, bukankah pengorbanannya dalam bekerja itu jauh lebih sedikit daripada kebahagiaan yang ia dapatkan. Ia berfikir tentang nasib bapak tua tadi, dia bekerja sepanjang malam, tapi tak ada keluarga yang ia hidupi. Ia bekerja untuk hidupnya sendiri. Ia sudah lama tak memiliki anak, istrinya pun sudah meninggal.
Bahagia itu pekerjaan hati dan hanya hati yang mampu merasakannya.
So, ketika hidup yang kita jalani tak berlimpah harta....kita masih berhak untuk merasakan bahagia.
0 komentar:
Post a Comment