Sucikan Cintamu....
Bukan merpati yang hinggap di dahan cinta, tapi agitasilah yang kerap menghinggapinya. kalau saja cinta tak lagi suci, maka impian yang ada hanyalah berahi. Wahai, saudaraku tercinta, lekuk tubuh adalah kendaraan jiwa, disana ada tanda-tanda keremajaan, karunia, dan syahwat bagi kita. Sesungguhnya lelaki adalah bagian dari wanita, begitu pun sebaliknya. Maka, waspadailah perpaduan antara keduanya. Hilangkan debu-debu hitamnya cinta, musnahkanlah karat-karatnya cinta, dan balutlah hatimu dengan doa; Cinta adalah kurma, manis dan dapat mengobati segala lara; bukan hantu yang mengganggu atau iblis yang bengis.
Andai engkau memaknai cinta sebagai madu, maka rindumu hanya satu. Tapi tidakkah kau mengerti, hidup itu penuh dengan duri. Sekali kau tertusuk, maka terlukalah hatimu. Maka, hindarilah duri-duri cinta dengan satu rindu; rindu untuk memadu kasih dalam singgahsana perkawinan.
Semoga cinta adalah cinta bukan nafsu yang menggebu-gebu. Wahai para remaja, Tunjukkan bahwa kalian mampu memelihara cinta dalam satu titik nadi, yaitu jiwa yang suci; tak ada noda dan tak ada berahi, sehingga semua adalah murni. Sucikan cintamu, agar senyum cinta tersimpul manis dibibir hatimu!
Demikian Jalaluddin al-Rumi bersenandung:
Sesaat sebelum fajar,
Sang pecinta dan yang dicinta terjaga...
Si gadis bertanya, "Apakah kau mencintaiku atau lebih mencintai dirimu?
Ceritakan tentang kebenaran absolut!"
Sang jejaka berkata, "Tak ada yang tersisa dariku.
Aku seperti batu delima yang menghadang matahari terbit.
Apakah aku masih sebuah batu atau sebuah dunia yang terbuat dari warna merah?
Aku tak punya pertahanan terhadap sinar matahari."
Itulah yang dikatakan Hallaj, akulah Tuhan yang mengatakan kebenaran.
Dan, untuk siapakah cinta yang kau miliki? Semoga kita terselamatkan dari duri-duri cinta..
0 komentar:
Post a Comment