Peta titik lemah jiwa
Setiap manusia memiliki
titik lemah yang berbeda-beda. Celah- celah jiwa yang bakal diobservasi oleh
setan guna mencari jalan untuk menguasai hatinya.setelah ditemukan, hasil
diagnosa akan dijadikan acuan untuk membuat formulasi penyesatan.
Ada yang tidak mempan dengan minuman
keras, tapi lemah menghadaapi wanita, tapi ada pula yang sebaliknya. Ada yang
kuat menahan godaan wanita, anti minuman keras, tapi lemah dalam menahan marah.
Ada pula yang merupakan kombinasi dari dua kelemahan atau bahkan lebih. Sangat
bervariasi. Jika diperinci, akan didapatkan list bermeter-meter panjangnya
karena setiap manusia memiliki titik kelemahan jiwa yang berbeda-beda. Namun begitu, celah yang paling
lebarlah yang biasanya menjadi fokus syetan untuk menyuntikkan furmulasi
penyesatannya.
Titik-titik lemah
tersebut dapat dikategorikan menjadi empat kategori didasarkan pada jenis-jenis
dosa sebagai output yang dihasilkan. Hal
ini sesuai dengan apa yang dipaparkan oleh Ibnu Qayim al Jauziyah dalam bukunya
al Jawabul Kafi, bahwa dosa akan terklasifikasi menjadi empat tipe ditinjau
dari kategori motif dasarnya. Adapun empat klasifikasi tersebut adalah:
1.
Dosa
Malikiyah yaitu dosa-dosa yang berawal dari kelemahan jiwa berkaitan dengan
hal-hal yang sifatnya ke-maha-an.
Kecenderungan hati pada perkara- perkara terkait kekuasaan, kesombongan,
keinginan dipuja dan diagungkan, penghormatan yang bersifat herarki atas-
bawah, keinginan untuk mendominasi, atau menentang.
Kemudian jika sudah begitu keadaannya, maka output
yang barang tentu dihasilkan adalah
sebuah kesyirikaan. Baik syirik dalm menjadikannya sesembahan selain Allah atau
menjadikan orang lain sekutu bagi Allah. Ibnu Qayim memang tidak menyebutkan
Firaun sebagai contoh, namun sepertinya Firaun memang cocok menjadi salah satu
contohnya. Keinginannya untuk disembah, diagungkan membuatnya sesat dengan
menuhankan dirinya sendiri. Juga para pemimpin dan pejabat yang lalim,suka
berebut kekuasaan, dan ingin agar dirinya atau hukumnya lebih ditaati daripada hukum
Allah adalah spesies yang sama dengan Firaun.
2. Dosa Syaithoniyah, adalah jenis dosa
yang berawal dari karakter buruk jiwa manusia
yang mirip dengan setan. Unsur-unsur yang menyusun sama dengan karakter dasar setan seperti;
dengki,dusta,khianat,culas, senang mengajak orang lain berbuat maksiat. Dan
wujudnya adalah manusia- manusia yang tidak hanya suka melanggar, tetapi juga
mengajak orang lain untuk mengikutinya.barang kali ia kurang puas jika hanya
melakukan dosa itu sendiri. Selain itu, jika semakin banyak orang yang ikut
dalam mengamalkan kemaksiatannya, terkadang hal yang awalnya dikecam sebagai
suatu keburukan justru dianggap suatu hal yang wajar. Seperti contohnya, ketika
awal budaya barat pakaian barat masuk ke Indonesia. Orang-orang Indonesia mengecam
hal tersebut, karena dianggap tidak sopan. Namun seiring berlalunya waktu dan
pakaian itupun semakin gencar dipublikasikan oleh para artis tanah air,
akhirnya pakain itupun diterima oleh masyarakat Indonesia. Bahkan hal yang
lebih parahnya adalah hal tersebut dijadikan mode,sehingga orang yang tidak
memakainya dianggap kuno dan kampungan.
3. Dosa Saba’iyah yaitu dosa yang muncul
dari sifat- sifat kebinatang buas yang ada dalam jiwa manusia. Permusuhan,
kekejaman,amarah, dendam, kesewenangan dalam berbagai wujudnya. Para
pembunuh,preman, psikopat merupakan penampakan manusianya. Muncul dari
kekerasan hati dan watak, kesombongan serta minimnya rasa belas kasih
menjadikan pemiliknya serigala- serigal buas yang mengerikan.
4. Dosa bahimiyah yaitu dosa- dosa yang
bersifat kebinatangan. Berkisar antara nafsu perut dan bawah perut. Nafsu perut
menuntut pemuasan terhadap mulutnya
dengan berbagai macam cara tak peduli itu halal ataupun haram, seperti contoh;
riba, mencuri, korupsi, jual- beli yang haram atau dengan cara yang haram dan
mengambil harta orang lain dengan cara yang curang. Nafsu dibawah perut
merupakan teman setia sesudah nafsu perut terpuaskan. Nafsu ini muncul dari
lemahnya jiwa manusia dari sisi syahwat,kemalasan, dan ketidak pedulian pada
kehormatan diri, kebodohan, dan minimnya rasa malu. Wujudnya adalah orang-orang
malas yang gemar makan, para pezina, pengumbar aurat, koruptor, pemakan riba,
dan manusia- manusia yang memilih makan yang haram dari pada yang halal hanya
karena khawatir miskan, sengsara dan turun statusnya dimata orang.
Begitulah, meskipun masih ada dosa yang
tidak disebutkan, tapi jika dirunut hulunya, dapat dipastikan hal itu muncul
dari empat klasifikasi ini. Atau bisa juga merupakan kombinasi dua atau bahkan keempatnya. Seseorang yang
gila akan jabatan tidak sedikit yang terjebak dalam kasus suap,korupsi,
pembunuhan rival dan skandal dengan wanita.
Nah sekarang, setelah kita mengatahui
peta hati kita dari keempat klasifikasi tersebut dimanakah posisi kita
sebenarnya. Kelemahan kita dapat kita diagnosis dari keburukan- keburukan yang
sering kita lakukan. Mengetahui kelemahan sangat penting bagi yang ingin
menjadi kuat. Karena mengetahui kelemahan diri adalah separuh dari kekuatan itu
sendiri. Maka, mari kita bersama- sama berbenah diri, bermuhasabbah kemudian
wujudkan hal itu dalam aksi yang nyata.
( dikutip dari bulletin FKAM )

0 komentar:
Post a Comment